Delapan belas anak yang hilang setelah tanah longsor menimbun sekolah mereka di Yunnan, Cina, dinyatakan meninggal dunia.
Tim penyelamat menemukan jenazah kedelapanbelas Jumat pagi, seperti dilaporkan media pemerintah Cina.
Satu orang dewasa masih belum ditemukan.
Bencana tanah longsor terjadi di Sekolah Dasar Tiantou dan rumah-rumah sekitarnya, Kamis.
Sekitar 800 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di kabupaten Yiliang.
Pekan ini adalah musim liburan di Cina, tetapi anak-anak itu tetap bersekolah untuk mengganti waktu belajar yang hilang saat gempa bumi mengguncang kawasan itu bulan lalu.
Serangkaian guncangan melanda provinsi Yunnan pada 8 September dan menewaskan puluhan orang.
Sebagian besar korban adalah murid Sekolah Dasar Shangba, seperti dilaporkan kantor berita Xinhua.
Gempa menghancurkan tiga bangunan di sekolah itu. Akibatnya, 30 orang siswa harus belajar di SD Tiantou.
Keselamatan di sekolah-sekolah adalah kekhawatiran publik utama di Cina sejak gempa bumi besar terjadi di provinsi Sichuan pada 2008 dan menewaskan puluhan ribu orang.
Banyak gedung sekolah ambruk dalam gempa bumi, dan memicu kemarahan publik atas ringkihnya konstruksi bangunan dan kurangnya upaya-upaya pengamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA