Cari Blog Ini

Kamis, 14 Februari 2013

Dokar, Riwayatmu Kini

Saat itu, pertengahan bulan November 2012, aktifitas yang berlangsung pagi hingga siang hari di jalan teuku umar sedang ramai-ramainya, lokasi yang lebih dikenal dengan sebutan Pasar Tua Palu itu memang selalu didera kemacetan, terlebih di pagi hingga siang hari saat jam-jam pengunjung berbelanja. Namun siang itu bukan kemacetan yang menarik perhatianku, akan tetapi  keberadaan dokar-dokar di daerah tersebut.
Menurut penuturan sais yang kutemui kemudian ku ketahui keberadaan dokar di lokasi ini sudah sangat lama, katanya mungkin sepanjang sejarah kota Palu. Di beberapa daerah kereta kuda ini mendapat julukan yang berbeda-beda, seperti andong, dokar, atau delman. Sementara di kota Palu dalam dialek lokal masyarakat menyebutnya  doka.
Di sela-sela kesibukan pasar siang itu, terlihat sosok seorang pria paruh baya sedang asyik mengipasi tubuhnya yang berpeluh. Ya, siang itu udara terasa sangat panas. Tak lama kemudian kuketahui namanya adalah Ikhsan , usianya 31 tahun, ia sudah menjalani profesi sebagai sais dokar sejak dua puluh tiga tahun lalu.
Pria lulusan sekolah menengah pertama ini, bertempat tinggal di Kampung Baru.  Ia  telah  dikaruniai dua orang anak yang sedang mengenyam pendidikan sekolah dasar. Sehari-harinya, Ikhsan yang akrab di sapa Ican ini selain bekerja sebagai sais dokar juga menggeluti pekerjaan sampingan sebagai tukang ojek. Namun ia lebih menikmati pekerjaannya sebagai sais dokar, selain karena alasan telah lama menggelutinya juga karena penghasilannya lebih besar. Sebagai sais dalam seharinya, Ia dapat menghasilkan empat puluh sampai lima puluh ribu rupiah.
Ican tidak mematok tarif khusus kepada penumpangnya, semua tarif di negosiasikan kepada penumpangnya disesuaikan dengan jarak tempuh dan kemampuan calon penumpang. Saya tidak mematok tarif khusus kepada penumpang, bagi saya asal sudah cukup untuk makan sehari-hari saya sangat bersyukur” ujarnya.
Meski hanya berprofesi sebagai sais dokar dan hanya menjalani pendidikan sampai SMP, namun dirinya sangat peduli pada pendidikan anak-anaknya. “ Yang terpenting bagi saya adalah pendidikan anak-anak, bagaimanapun mereka harus bisa bersekolah setinggi-tingginya supaya nantinya bisa merubah hidup keluarga lebih baik, karena pendidikan itu sangat penting, saya ingin anak-anak kelak berguna bagi bangsa dan negaranya. Biar pun harus berhutang, saya rela demi anak-anak”, tambahya.
Dokar beserta kuda penariknya yang dimilikinya saat ini merupakan warisan dari ayahnya. Kuda itu dirawatnya dengan baik, diberinya makan tiga kali sehari berupa dedak batang jagung, ampas tomat, dan ampas tahu. Bahkan seminggu tiga kali ia memandikan kuda kesayangannya itu.  Hal ini sudah dilakukannya sejak umur delapan tahun,  ia tak pernah jenuh menjalankan rutinitas ini. Dirinya  telah benar-benar cinta dengan pekerjaannya sebagai sais dokar.
Saat ini, keberadaan dokar di kota Palu semakin terpinggirkan, dengan adanya program pemkot tentang kebersihan dan keindahan kota areal kerja dokar kian sempit  karena hanya boleh beroperasi di beberapa titik saja yaitu dipasar tradisional Masomba, Pasar Tua, dan Pasar Manonda. Karenanya para sais dokar ini harus bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Meskipun demikian ia tak pernah berpikir untuk berhenti menjadi sais dokar. “Selama masyarakat kota palu masih menginginkan keberadaan kami, dokar harus tetap di lestarikan walaupun harus menghadapi zaman yang terus berubah,” ujar pria paruh baya itu setengah lantang. (R2)

Ditulis Oleh : Wajah Ketimuran ~ Berbagi Untuk Belajar,Belajar Untuk Berbagi

Artikel Dokar, Riwayatmu Kini ini diposting oleh Wajah Ketimuran pada hari Kamis, 14 Februari 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KOMENTARNYA

Klik Show Untuk Mendengarkan lagu Muara kasih Bunda (Vokal: ery Susan)
LIRIK LAGU: Vokal: ERY SUSAN MUARA KASIH BUNDA Bunda Engkaulah muara kasih dan sayang Apapun pasti kau lakukan Demi anakmu yang tersayang Bunda Tak pernah kau berharap budi balasan Atas apa yang kau lakukan Untuk diriku yang kau sayang Saat diriku dekat dalam sentuhan Peluk kasihmu dan sayang Saat ku jauh dari jangkauan Doa mu kau sertakan Reff: Maafkan diriku bunda Kadang tak sengaja ku membuat remah hatimu terluka Kuingin kau tahu bunda Betapa kumencintaimu lebih dari segalanya * Kumohon restu dalam langkahku Bahagiaku seiring doamu Bunda Tak pernah kau berharap budi balasan Atas apa yang kau lakukan Untuk diriku yang kau sayang Saat diriku dekat dalam sentuhan Peluk kasihmu dan sayang Saat ku jauh dari jangkauan Doa mu kau sertakan Reff: Maafkan diriku bunda Kadang tak sengaja ku membuat remah hatimu terluka Kuingin kau tahu bunda Betapa kumencintaimu lebih dari segalanya * Kumohon restu dalam langkahku Bahagiaku seiring doamu Bunda Engkaulah muara kasih dan sayang Apapun pasti kau lakukan Demi anakmu yang tersayang
Photobucket

RAHMAHRAHMUDIN
wajah-ketimuran.blogspot.com

Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!

Copyright * Feb 2012 * gubhugreyot.blogspot.com - All rights reserved